Ya...banyak alasan orang untuk tidak melupakan Kota Jogja Tercinta. Hal yang paling mendasar untuk dijadikan alasan yaitu karena masyarakat di kota Jogja ramah dan masih menjunjung tinggi nilai kesopanan. Contohnya, jika orang Jogja melewati orang yang sedang duduk, mereka selalu mengatakan ndherek langkung (permisi), sembari membungkukkan badannya. Beda dengan kota-kota lainnya, bahkan saat kita mengucapkan permisi tidak ada yang menanggapi.
Disamping keramahannya, masyarakat kota Jogjakarta juga masih menjunjung tinggi nilai kebudayaan dan adat istiadat. Coba kita tengok saat kita mengunjungi Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, disana kita akan menemukan para abdi dalem mengenakan beskap, surjan ataupun kebaya. Bahasa yang mereka gunakanpun sangat sopan yaitu dengan menggunakan bahasa kromo inggil atau kromo alus.
Bagaimana dengan kuliner di Kota Jogjakarta ? Ya....kota jogja sangat identik dengan panganan khasnya yaitu Gudeg Jogja. Makanan gudeg terbuat dari nangka muda atau bunga kelapa (manggar), biasa disebut gudeg manggar. Rasanya manis, asin, gurih dan.....pokoknya rasakan sendiri sensasinya. Anda akan menemukan banyak sekali tempat penjual gudeg, ada yang berjualan dari pagi atau baru buka setelah larut malam.....hmm...jadi pingin nongkrong malam ini. Anda bisa bertanya dengan orang-orang Jogja, jangan takut ! anda akan dijawab dengan penuh kesopanan. Karena masyarakat Jogja menjunjung Slogan "Anda Sopan Kami Segan". Atau dengan bertanya dengan tukang becak, karena mereka adalah ujung tombak promosi di kota jogja....ceileeeh. Oh iya...ngomong-ngomong tukang becak, jadi pingin menjelaskan apa itu becak ? Becak adalah kendaraan roda tiga yang tidak menggunakan mesin/bahan bakar. Bahan bakarnya cukup dengan genjotan....hehe...!! Cukup lumayan untuk dikendarai mengelilingi kota Jogja (Pak Wali harus tetap melestarikan lho..karena termasuk kendaraan bebas polusi, yah meskipun kadang bisa membuat jalan macet, karena jalannya lambat).
Itu tadi adalah hanya seklumit deskripsi dari kota jogja, lebih lanjut silahkan anda berwisata kemari dan jangan lupa berbelanja karena banyak souvenir jogja yang unik-unik.
Harapan saya, semoga Jogja tetap eksis di kancah perwisatawanan domestik maupun mancanegara. Dan saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Jogjakarta khususnya, dan para wisatawan umumnya untuk terus membantu menjaga kelestarian budaya Kota Jogjakarta Tercinta ini, karena era globalisasi yang sedikit demi sedikit mulai menggeser kebudayaan dan ciri khas kota Jogjakarta.
Disamping keramahannya, masyarakat kota Jogjakarta juga masih menjunjung tinggi nilai kebudayaan dan adat istiadat. Coba kita tengok saat kita mengunjungi Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, disana kita akan menemukan para abdi dalem mengenakan beskap, surjan ataupun kebaya. Bahasa yang mereka gunakanpun sangat sopan yaitu dengan menggunakan bahasa kromo inggil atau kromo alus.
Bagaimana dengan kuliner di Kota Jogjakarta ? Ya....kota jogja sangat identik dengan panganan khasnya yaitu Gudeg Jogja. Makanan gudeg terbuat dari nangka muda atau bunga kelapa (manggar), biasa disebut gudeg manggar. Rasanya manis, asin, gurih dan.....pokoknya rasakan sendiri sensasinya. Anda akan menemukan banyak sekali tempat penjual gudeg, ada yang berjualan dari pagi atau baru buka setelah larut malam.....hmm...jadi pingin nongkrong malam ini. Anda bisa bertanya dengan orang-orang Jogja, jangan takut ! anda akan dijawab dengan penuh kesopanan. Karena masyarakat Jogja menjunjung Slogan "Anda Sopan Kami Segan". Atau dengan bertanya dengan tukang becak, karena mereka adalah ujung tombak promosi di kota jogja....ceileeeh. Oh iya...ngomong-ngomong tukang becak, jadi pingin menjelaskan apa itu becak ? Becak adalah kendaraan roda tiga yang tidak menggunakan mesin/bahan bakar. Bahan bakarnya cukup dengan genjotan....hehe...!! Cukup lumayan untuk dikendarai mengelilingi kota Jogja (Pak Wali harus tetap melestarikan lho..karena termasuk kendaraan bebas polusi, yah meskipun kadang bisa membuat jalan macet, karena jalannya lambat).
Itu tadi adalah hanya seklumit deskripsi dari kota jogja, lebih lanjut silahkan anda berwisata kemari dan jangan lupa berbelanja karena banyak souvenir jogja yang unik-unik.
Harapan saya, semoga Jogja tetap eksis di kancah perwisatawanan domestik maupun mancanegara. Dan saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Jogjakarta khususnya, dan para wisatawan umumnya untuk terus membantu menjaga kelestarian budaya Kota Jogjakarta Tercinta ini, karena era globalisasi yang sedikit demi sedikit mulai menggeser kebudayaan dan ciri khas kota Jogjakarta.
LOVE JOGJA AND YOU !!
