Klik IKLAN Di Bawah Ini 1 x Saja, Maturnuwun....!!

KLIK Iklan Di Bawah Ini Sekali Saja, Maturnuwun...!!


Terimakasih telah Meng-KLIK Iklan di Atas "Semoga Artikel Ini Bermanfaat"

Senin, 29 November 2010

Gubernur Yogya Dipilih atau Ditetapkan?

Keistimewaan Yogyakarta kembali menjadi polemik setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat kabinet terbatas pada Jumat 26 November 2010 lalu. Rapat ini membahas persiapan empat Rancangan Undang-undang terkait daerah dan salah satunya RUU Keistimewaan Yogyakarta.

Saat membuka rapat, Presiden mengingatkan keistimewaan DIY harus sesuai dengan negara kesatuan dan aspek negara hukum dan demokrasi yang dianut Indonesia. "Nilai-nilai demokrasi tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, tidak boleh ada sistem monarki bertabrakan dengan konstitusi mau pun nilai-nilai demokrasi," kata SBY.

Pernyataan SBY ini didengar Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sultan Yogyakarta yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara khusus, Sultan menggelar jumpa pers di Kepatihan, kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, keesokan harinya.

Sultan mempertanyakan sistem monarki yang dimaksud SBY. Sultan menjelaskan, sistem pemerintahan DIY sama dengan pemerintahan provinsi lain, berdasarkan Undang-undang Dasar 1945, dan peraturan perundang-undangan. Soal Gubernur tidak dipilih langsung, Sultan menunjuk Walikota Jakarta Pusat juga diangkat, dan "tak pernah ada yang mempertanyakan."

Velix Wanggai, Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi Daerah, mengirim pernyataan menjelaskan pernyataan Presiden saat membuka rapat kabinet terbatas. Velix menyampaikan, Presiden konsisten mendorong penyelesaian Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (RUUK DIY). Bagi Pemerintah, UU DIY merupakan wujud nyata negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau istimewa.

RUU Keistimewaan, kata Felix, justru akan semakin memperkuat pengaturan posisi keraton. "Keraton akan lebih strategis dalam konteks kelembagaan pemerintahan dan pembangunan daerah", ujarnya.

Dipilih atau ditetapkan?

Polemik soal Gubernur Yogya diangkat atau dipilih pun merebak. Ketua Partai Persatuan Pembangunan Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, RUU Keistimewaan Yogyakarta memang hanya terganjal Fraksi Partai Demokrat dan Pemerintah sendiri. Delapan fraksi di DPR, kata Lukman, menghendaki posisi gubernur ditetapkan. "Hanya Fraksi Partai Demokrat dan pemerintah yang maunya dipilih," kata Lukman.

Menurut Lukman, model "penetapan" bisa dilakukan karena Undang-undang Dasar membuka kesempatan itu. Menurut Lukman, Undang-undang Dasar menjamin bahwa negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersikap khusus, dan istimewa yang diatur dengan undang-undang.

"Historisnya jelas, menafikan Kesultanan sama dengan menafikan perjalanan sejarah bangsa," ujar Idrus Marham, Sekretaris Jenderal Partai Golkar.

Ganjar Pranowo, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat, menyebut SBY lupa dengan Pasal 18 Undang-undang Dasar. "Bahwa keistimewaan DIY juga diakomodasi di Undang-undang Dasar 1945. Itu termasuk bagian demokrasi," kata Ganjar.

Khatibul Umam Wiranu, politisi Demokrat yang duduk di Komisi II DPR, yang nanti membahas RUU Keistimewaan Yogyakarta, menyatakan, posisi Demokrat bukan pada opsi gubernur Yogya dipilih langsung. Demokrat, kata Khatibul, menginginkan Gubernur Yogyakarta nanti sesuai dengan kaidah demokrasi, yakni bisa dikontrol rakyat.

"Kalau ditetapkan, lalu apa pekerjaan DPRD?" kata Khatibul saat dihubungi VIVAnews.com melalui telepon. "Minimal, Gubernur dipilih DPRD untuk kurun waktu tertentu. Dengan begitu, DPRD bisa mengawasi gubernur," katanya.

Problem pengawasan ini, menurut Ketua Komite I Dewan Perwakilan Daerah Dani Anwar, mengada-ada. Menurutnya, baik gubernur dipilih atau ditetapkan, pengawasan tetap bisa dijalankan.

"Kalau ada korupsi, gubernur juga bisa dipenjara," kata Dani kepada VIVAnews. "Kalau melanggar sumpah jabatan, tetap bisa dijatuhkan," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Karena itu, DPD yang merupakan kamar lain dari parlemen Indonesia, pada 3 September 2010 lalu sudah mengesahkan dalam rapat paripurnanya, bahwa Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan dari Keraton Yogyakarta. "Dan itu demokratis," kata Dani Anwar.(np)

Sumber: Vivanews

Jumat, 26 November 2010

Maria Ozawa Silaturahim ke Jakarta

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bintang film porno asal Jepang Maria Ozawa alias Miyabi akan kembali ke Jakarta pekan depan. "Rencananya tiba Senin atau Kamis," kata Produser Rumah Produksi Maxima Ody Mulya Hidayat, Kamis (25/11).


Kunjungan empat hari ini merupakan bagian dari promosi film terbaru Maxima yang dibintanginya, Hantu Tanah Kusir. Selain promosi di beberapa bioskop di Jakarta dan Yogyakarta, bintang film berusia 24 tahun itu juga akan mengunjungi pengungsi Merapi. "Ini permintaan dia," kata Ody.

Miyabi juga ingin bersilaturahmi ke Markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan. "Untuk bertukar pikiran apa yang jadi keberatan mereka," katanya. Tahun lalu, FPI menolak kedatangan aktris berdarah campuran Jepang-Prancis itu karena membawa citra cabul.

Ody akan menghubungi pengurus FPI untuk rencana ini. Juga menjanjikan Miyabi sowan dengan pakaian yang menutup aurat. Menurut Ody, Miyabi berusaha menghapus citranya sebagai bintang porno. Sejak 2005 sampai April 2010, dia membintangi lebih dari 130 film biru dan jadi aktris porno paling produktif di Negeri Sakura. "Dia sudah berhenti dari industri porno," katanya. Sekarang Miyabi disibukan dengan aktivitas hiburan seperti catwalk dan bintang iklan.

Khusus di Indonesia, dia menggunakan nama alias Pauleen. Nama itu juga yang akan dipakai di Hantu Tanah Kusir. "Bukan Miyabi lagi," kata Ody.


Obama Kecelakaan

Washington - Kabar buruk datang dari Gedung Putih. Presiden AS Barack Obama harus mendapat 12 jahitan di bibir atasnya setelah tersikut saat bermain basket.

"Setelah tidak sengaja tersikut bibirnya oleh pemain lawan saat bermain basket dengan teman dan keluarga, presiden menerima 12 jahitan hari ini yang dikerjakan oleh Unit Kesehatan Gedung Putih," ujar jurubicara Gedung Putih, Robert Gibbs, seperti dilansir AFP, Sabtu (27/11/2010).

Gibbs mengatakan, Obama mendapat bius saat jahitan dilakukan. Obama juga diberi filamen kecil untuk memastikan bekas luka yang lebih kecil.
Gedung Putih kemudian mengungkapkan, orang yang tak sengaja menyikut Obama adalah Rey Decerega, direktur program di Institut Kongres Kaukus Hispanik. Decerega mengatakan permainan sungguh menghibur dan dia tidak mau meminta maaf.

"Saya pelajari hari ini bahwa presiden adalah seorang kompetitor yang tangguh dan baik dalam olahraga. Saya senang bermain basket dengannya pagi ini. Saya yakin dia segera kembali ke lapangan," kata Decerega.

Gedung Putih mengatakan, saat itu Obama dalam posisi bertahan dalam babak kelima di pusat kebugaran militer di Fort McNair. Sebagai orang yang keranjingan bermain basket, Obama memang sering bermain dengan teman-temannya.

Permainan basket bersama teman-teman menjadi ritualnya dalam kampanye panjang menuju Gedung Putih pada 2008 silam. Bahkan dalam ulang tahunnya tahun ini, ia bertarung di Gedung Putih dengan sejumlah pemain hebat, termasuk Kobe Bryant dari Los Angeles Lakers, LeBron James dari Miam

Trik Masak Untuk Rampingkan Perut Buncit

Anda sering olahraga namun perut tetap buncit? Atau, Anda sudah menjaga asupan makanan tapi perut masih saja tak ramping. Jangan buru-buru menyalahkan diri, mungkin bukan olahraganya yang salah, tapi cara Anda mengolah makananlah yang kurang benar.

Menurut Healty Chef, Edwin Lau di acara launching kecap Black Gold beberapa waktu lalu, ada beberapa cara mengolah makanan yang berakibat buruk bagi kesehatan yaitu:

1. Goreng
Menggoreng adalah cara mengolah makanan paling buruk. Goreng dengan minyak pertama masih bagus. Namun jika dilakukan berulang kali dengan minyak yang sama, hal itu sama dengan memanaskan lagi minyak yang sudah kembali ke suhu ruangan. Artinya, menggoreng lebih dari sekali akan membuat molekul lemaknya berubah menjadi transgenik dan itu buruk.

2. Bakar
Rasa lezat pada daging yang dibakar seringkali membuat orang tergoda untuk menyantap. Namun ternyata ini juga berakibat buruk karena makanan yang dibakar banyak mengandung karsinogen yang memicu penyakit kanker.

3. Tumis
Tumis sebenarnya tidak masalah, asalkan minyak dan bumbu yang digunakan tidak terlalu banyak. Selain itu Anda juga harus memperhatikan panci atau alat memasak yang dipakai. Edwin mencontohkan, di beberapa restoran masakan China yang ramai, alat masaknya hanya dibilas dengan air. Memang rasa masakan akan tetap enak, tapi tidak bagi kesehatan. Bayangkan jika sisa makanan 3 tahun lalu masih menempel di sana.

Sedangkan untuk menghindari perut buncit, ada beberapa cara untuk mengolah makanan yang benar, yaitu:

1. Steam atau kukus
Mengukus lebih bagus daripada merebus. Karena kukus bersifat mempertahankan nutrisi.

2. Merebus cepat
Sebaiknya jangan terlalu lama dalam merebus sayuran, agar vitaminnya tetap ada. Caranya, saat air mendidih langsung masukkan sayuran. Tunggu beberapa saat dan segera angkat. Siram dengan air dingin untuk mempertahankan vitaminnya.

3. Panggang dalam oven
Menurut Edwin, yang paling bagus adalah panggang di dalam oven. Karena makanan tidak bersentuhan dengan bahan apapun dan hanya terkena elemen panas saja. Anda juga tidak perlu menggunakan minyak untuk cara yang satu ini.

4. Raw atau Mentah
Yang terakhir adalah raw atau mentah. Sebaiknya cari bahan makanan yang organik untuk dikonsumsi mentah-mentah. Susahnya organik adalah mahal dan tidak semua bahan makanan ada yang organik. Mentah bersifat bagus kalau makanan yang dikonsumsi masih fresh dan organik. Semakin segar semakin bagus.

Edwin menambahkan, seenak apapun masakan yang tersaji di luar sana, masakan yang paling sehat adalah masakan yang dibuat sendiri di rumah. Dan yang terpenting, makanan haruslah terjangkau dengan keuangan.

"Jangan memaksakan harus hidup sehat tapi ujung-ujungnya bangkrut ya buat apa," ujar Edwin yang juga berprofesi sebagai model ini.

Sumber: vivanews.com